Vidioini dibuat untuk memenuhi tugas UAS mata kuliah Pengajaran BerbicaraNama: Salsabila Dewi AstutiNPM : 1910301025Rombel : PBSI 2C
Daftar Isi Pengertian Artikulasi Jenis-jenis Artikulasi 1. Plosive/Stop Hambat/Letupan 2. Fricative Geseran 3. Affricate Paduan 4. Nasal Sengau 5. Trill Getaran 6. Lateral Sampingan 7. Approximant Hampiran Gangguan Artikulasi Cara Melatih Artikulasi 1. Fokus dengan Kelancaran 2. Volume Suara 3. Penempatan Jeda yang Tepat 4. Tekanan Arti 5. Pilihan Kata 6. Bersikap Wajar Artikulasi adalah istilah yang berkaitan dengan pengucapan atau gerakan bibir yang diharapkan dapat dipahami oleh orang lain. Artikulasi mempengaruhi kejelasan kata-kata yang diucapkan, sehingga perlu dilatih. Terkadang saat sedang berbicara atau melakukan presentasi, seseorang memberikan saran kepada kita untuk berbicara dengan lantang dan pengucapan yang tersebut bertujuan untuk mendorong seseorang yang bicara mengucapkan kalimat sesuai dengan pola yang ada. Misalnya saja saat menyebut huruf vokal seperti 'a,i,u,e,o', maka gerakan bibir memiliki cirinya masing-masing. Seperti huruf 'o' saat disebutkan membentuk gerakan bibir menjadi bulat. Itu semua berdasarkan pola-pola standar yang sudah diambil dari istilah 'articulation', yakni pengucapan bunyi bahasa yang polanya sesuai standar sehingga dapat dipahami oleh orang lain. Selain itu, artikulasi juga dimaknai sebagai gerakan otot saat berbicara. Termasuk saat mengucapkan huruf vokal 'a,i, u, e, o' dan pola-pola bunyian lainnya. Dai huruf A sampai Z, bahasa Indonesia memiliki polanya sendiri. Begitu juga saat mengucapkan bunyian yang tersambung dan menjadi rangkaian kalimat yang bermakna dan dipahami orang lain. Jenis-jenis ArtikulasiPengertian artikulasi selanjutnya dikemukakan oleh Rahyono yang berpendapat bahwa artikulasi dapat dikelompokkan menjadi 7 jenis. Perbedaan yang ada dapat dilihat dari hambatan dan tempat artikulasi yang menciptakan penamaan terhadap bunyi-bunyian. Jenis hambatan tersebut di antara lain adalah sebagai Plosive/Stop Hambat/LetupanPlosive/stop adalah berartikulasi dengan cara menghambat total aliran udara dan melepaskannya melalui Fricative GeseranSebaliknya, fricative hanya menghambat aliran udara sebagian tidak total dan udara masih dapat mengalir melalui celah sempit. Celah tersebut dibentuk oleh artikulator pasir dan artikulator Affricate PaduanArtikulator jenis affricate merupakan perpaduan antara artikulasi geseran dan letupan. Artikulasi yang dihambat secara total kemudian diletupkan melalui celah sempit yang dibuat oleh artikulator pasif dan Nasal SengauJenis artikulasi selanjutnya adalah nasal, yakni artikulator yang dilakukan dengan cara menghambat aliran udara secara total melalui rongga mulut. Penghambatan tersebut dilakukan oleh artikulator dan membuka aliran udara menuju hidung bagian Trill GetaranArtikulasi muncul apabila artikulator aktif disentuh ke artikulator pasif dan dilakukan secara urut. Sehingga bentuk yang dihasilkan seperti Lateral SampinganApabila aliran udara di bagian tengah terhambat dan jalan aliran udara dilalui lewat samping-samping lidah, maka artikulasi tersebut dinamakan Approximant HampiranArtikulasi jenis approximant terbentuk dengan cara mempersempit aliran udara pada mulut bagian rongga tanpa menimbulkan geseran. Artikulator aktif bergerak menuju artikulator pasif, gerakan tersebut kemudian menjauh kembali saat udara mengalir ArtikulasiMelalui penjelasan di atas maka dapat dimaknai bahwa bunyi-bunyian, kalimat, dan suku kata dapat terbentuk karena artikulasi. Namun, bagaimana jika dalam proses artikulasi terdapat gangguan? Misalnya saja kesulitan untuk mengucapkan atau menirukan bunyi, kalimat, dan suku kata. Gangguan tersebut mengakibatkan seseorang menjadi sulit dipahami pengucapannya. Secara umum, karakteristik gangguan artikulasi meliputiPengucapan suara yang diungkapkan dengan tidak sempurna, tidak tepat, atau tidak artikulasi dialami oleh 60% - 80% dari jumlah total orang-orang yang alami gangguan artikulasi biasanya sulit mengucapkan huruf konsonan seperti S, K, L, dan yang sering muncul karena gangguan artikulasi adalah pola ucapan bayi baby talk, lipsing atau pelat yang sulit mengartikulasikan konsonan, dan ketidakmampuan lidah mengucapkan huruf-huruf Melatih ArtikulasiJika seseorang mengalami gangguan artikulasi dan ingin memperbaikinya, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan. Berdasarkan buku berjudul 'Sukses Berpresentasi' karya Feli Sulinta, berikut cara melatih Fokus dengan KelancaranSebagian menganggap bahwa bicara terus-menerus tanpa henti merupakan salah satu kemampuan presentasi yang baik. Namun, kelancaran yang diwujudkan sebaiknya memperhatikan ketenangan, tidak panik, dan mengucapkan kalimat secara jelas dan keras. Untuk melatih kelancaran, biasakan diri untuk membaca dengan suara lantang dan tandai kata-kata baru untuk menambah Volume SuaraCara melatih artikulasi selanjutnya adalah memperhatikan volume suara. Setidaknya volume suara harus lebih tinggi ketika meminta perhatian audiensi, adanya gangguan bising, dan menciptakan Penempatan Jeda yang TepatDengan adanya kalimat jeda, penyampaian kalimat menjadi lebih mudah dipahami dan terdiri dari beberapa jenis, yakniJeda karena tanda bacaJeda karena mengalihkan gagasanJeda untuk meminta pendapat4. Tekanan ArtiTekanan arti memiliki dampak yang cukup bagi para audiensi. Tekanan arti meliputi perpaduan gaya bicara, mengatur volume suara, dan menambahkan bahasa tubuh hingga Pilihan KataMelatih artikulasi selanjutnya adalah mengasah kemampuan memilih kata-kata. Upayakan untuk menggunakan kata dan kalimat yang sopan dan Bersikap WajarTidak hanya pengucapan yang diperhatikan, namun artikulasi juga berkaitan dengan gaya bahasa tubuh seseorang saat berbicara di depan orang banyak. Jika tidak, maka seseorang dengan mudah terhalang fokus dan mengalami upaya pencegahan, pastikan untuk berbicara dengan sopan, memilih kata yang tepat, hingga menghindari kebiasaan buruk mengucapkan kata yang adalah solusi yang tepat bagi Anda yang ingin belajar bicara dengan baik, tenang, dan jelas. Kemampuan menggunakan artikulasi yang baik sangat dibutuhkan terlebih saat berbicara di depan hanya pengucapan, namun bahasa tubuh dan ketenangan juga harus diperhatikan. Bagaimana? Apakah Anda tertarik untuk melatih artikulasi? Lakukan hal-hal di atas saat waktu senggang dan biasakan diri berbicara sesuai artikulasi dan intonasi yang tepat. Selamat mencoba, detikers! Simak Video "Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI Dipertanyakan" [GambasVideo 20detik] fds/fds
ANDICAHYONO. 15PSC01713. Teaching and Learning Accurate Words Pronunciation (A Case Study at Class X TKJ SMK Negeri 1 Sragen in Academic Year 2011/2012. Thesis. Graduate Program of Language Education Widya Dharma University Klaten. The problems of the study are (1) How is the teaching and learning accurate word pronunciationat class V TKJ 1 SMK Negeri 1 Sragen in academic year 2011/2012?, (2
Apakah Anda sedang mencari makna dari melafalkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia? Berikut adalah penjelasannya Arti dari melafalkan adalah kata kerja mengucapkan kata, doa, dan sebagainya ia belajar melafalkan kata-kata asing dengan tepat Kategori KataKata lain yang mirip dengan melafalkan adalah Sebelumnya Acak Selanjutnya
Dengandemikian membaca singkatan yang hanya terdiri atas beberapa huruf yang berdiri sendiri, harus tepat artikulasi atau pelafalannya. Begitu juga dengan bentuk akronim serta beberapa kata yang sering diucapkan tak baku.

MELAFALKAN KATA DENGAN ARTIKULASI YANG TEPAT A. Bunyi dan Alat Ucap Manusia Artikulasi dapat diartikan dengan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ilmu yang mempelajari alat ucap manusia dan tata bunyi yang dihasilkannya disebut fonologi. Alat ucap manusia menghasilkan lambang lambang bunyi yang bermacam-macam. Setiap bunyi yang dihasilkannya memiliki ciri tersendiri yang dapat dijelaskan proses pengucapannya. Setiap lambang bunyi tersebut disimbolkan dengan bentuk huruf dalam bahasa tulis dan fonem untuk bahasa lisan. Lambang-lambang bunyi tersebut dapat dihasilkan oleh adanya arus ujaran yang masuk ke rongga mulut dan memengaruhi pergerakan pita suara serta getaran di sekitarnya yang kemudian menimbulkan efek-efek bunyi. Jika arus yang keluar tidak mendapatkan hambatan atau rintangan, akan menimbulkan bunyian yang dikelompokkan menjadi kelompok vokal, yaitu a, i, u, e, o berjumlah lima huruf, tetapi diucapkan dengan enam fonem /a/, /i/, /u/, /e/,/o/. Bentuk ucapan e ada yang lemah /ə/ dan e lebar atau //, bentuk gabungannya disebut dengan diftong. Diftong adalah gabungan dua vokal yang menimbulkan bunyi luncuran lain. Contoh diftong ialah au, ai, oi yang dibaca aw, ay, oy. Contoh kalimat 1. Harimau harimaw itu berhasil ditangkap penduduk. 2. Mereka bermain voli pantai. pantay 3. Para buruh memboikot memboykot pertemuan itu. Proses bunyi ujar yang dihasilkan oleh karena arus ujaran yang keluar mendapat hambatan disebut konsonan. Proses itu terdiri atas hal-hal berikut. 1. Bilabial, bila bunyi ujar yang dihasilkan dengan mempertemukan kedua bibir; seperti b, p, m. 2. Laringal, bila bunyi ujar yang terjadi karena pita suara terbuka agak lebar. Contoh h. 3. Velar, apabila bunyi ujar yang dihasilkan oleh lidah bagian belakang artikulator dan langit-langit lembut titik artikulasi, seperti k, g, ng, kh, q. 4. Labio dental, bila bunyi ujar yang dihasilkan dengan mempertemukan gigi atas titik artikulasi dengan bibir bawah artikulator; seperti f, v, w. 5. Alpico interdental/dental, bila bunyi ujar yang dihasilkan oleh ujung lidah artikulator dengan daerah lengkung gigi titik artikulator, seperti t, d, n. 6. Spiral, bila bunyi ujar yang dihasilkan dari udara yang keluar dari paru-paru yang mendapat halangan getaran lidah. Contoh s, z, sy. 7. Uvular, bila bunyi getar lain yang dihasilkan oleh anak tekak sebagai artikulator dengan lidah bagian belakang sebagai titik artikulasinya. Contoh r – tidak jelas. 8. Apikal, bila bunyi getar yang dihasilkan dengan mendekatkan lidah ke langit-langit lembut atau lengkung kaki gigi dengan sistem getar menimbulkan bunyi ujar. Contoh r – jelas. Di samping bentuk gabungan vokal yang menimbulkan bunyi luncuran, pada konsonan terdapat bunyi atau fonem yang memiliki bentuk pengucapan yang lebih dari satu. Namun, perbedaan pelafalannya tak memengaruhi arti. Misalnya, pada fonem /p/ pada kata panen merupakan lafal terbuka dan biasanya penempatannya di awal kata, sedangkan lafal tertutup pada kata atap terdapat pada akhir kata ini disebut dengan alofon. Demikian pula pada fonem /b/ akan dibaca [b] jika di awal kata, namun dilafalkan /p/ bila berada di akhir kata. Contoh - [lembab] dilafalkan [lembap>] - [jawab] dilafalkan [jawap>] - [adab] dilafalkan [ adap>] Tapi diucapkan /b/ kembali bila diberi akhiran –an Contoh - [lembap>]  [kelembaban] - [jawap>]  [jawaban] - [adap>]  [peradaban] Gejala pelafalan ini juga terjadi pada fonem /d/ yang dilafalkan /t>/ bila berada di akhir kata, tapi kembali dibaca /d/ jika diberikan akhiran yang ada vokalnya. Misalnya, kata [abad] dibaca [abat>], tapi kembali /d/ pada [abadi]. Yang perlu dicermati sebenarnya adalah bila perbedaan lafal tersebut memengaruhi arti. Dalam bahasa Indonesia, perbedaan ucapan pada satu bentuk kata atau tulisan yang sama, tapi diucapkan berbeda dan menimbulkan arti yang berbeda dikenal dengan bentuk homograf. Contoh - fonem /e/ pada kata apel [apəl] dan fonem /Є/ pada kata apel [apЄl]. Kata [apəl] bermakna jenis buah dan kata [apЄl] bermakna upacara bendera. - seret [ səret ] = berarti tersendat-sendat; tidak lancar - seret [ sЄret ] = berarti menaik suatu benda menyusur tanah - serang [ sЄrang ] = berarti nama tempat / wilayah di Jawa Barat - serang [ sərang ] = berarti penyerbuan atau serbu Pengucapan atau pelafalan harus sesuai dengan bentuk hurufnya. Dalam Ejaan yang Disempurnakan EYD telah diatur bentuk pengucapan atau pelafalan setiap huruf atau abjad dalam bahasa Indonesia lihat lagi pelajaran Bab 1. Dengan demikian, membaca singkatan yang hanya terdiri atas beberapa huruf yang berdiri sendiri, harus tepat artikulasi atau pelafalannya. Begitu juga dengan bentuk akronim serta beberapa kata yang sering diucapkan tak baku. Di bawah ini diperinci pengucapan yang baku dan tidak baku pada sejumlah bentuk singkatan atau akronim termasuk pengucapan singkatan yang berasal dari bahasa asing. Contoh B. Melafalkan Kata Secara Baku dan Membedakannya dari Lafal Daerah Dalam bahasa Indonesia, penulisan secara baku telah diatur dalam Ejaan Yang Disempurnakan EYD. Penggunaan secara lisan yang berkaitan dengan bagaimana sebuah kata diucapkan atau dilafalkan secara benar hanya berpedoman pada pengucapan sesuai dengan huruf yang membentuk kata tersebut. Kata di dalam bahasa Indonesia selain berasal dari bahasa Melayu, banyak juga yang berasal dari bahasa daerah. Kata-kata yang berasal dari bahasa daerah tentunya telah diadaptasi menjadi kata baku bahasa Indonesia. Kata yang telah baku harus diucapkan berdasarkan lafal bakunya. Ukuran ucapan baku dilihat dari pelafalan bunyi terhadap fonem pembentuk katanya dan tidak terpengaruh oleh unsur bahasa daerah, meskipun ucapan itu sering dan lazim diucapkan terutama dalam situasi nonformal. Contoh lafal baku dan tidak baku yang terpengaruh bahasa daerah atau logat tertentu. B. Pelafalan Kata Serapan Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang di Indonesiakan. Proses penyerapannya terjadi karena proses adaptasi dan asimilasi. Proses asimilasi ialah bila sebuah kata asing diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan perubahan sesuai pengucapan dan bentuk penulisan Indonesianya. Contoh - contingent → kontingen dilafalkan kontingen - directur → direktur dilafalkan direktur - effective → efektif dilafalkan efektif - trotoir → trotoar dilafalkan trotoar - survey → survai dilafalkan surfey - carier → karier dilafalkan karir - percentage → persentase dilafalkan persentase bukan prosentase - complex → kompleks dilafalkan kompleks Pelafalan yang benar ialah pelafalan yang mengikuti kata serapan bahasa Indonesia bukan bentuk asingnya Dalam percakapan atau dialog, pengucapan harus jelas dan tepat agar pendengar dapat merespons dengan baik perkataan yang diucapkan. Artinya, ucapan selain harus dengan intonasi yang tepat juga harus dengan lafal atau artikulasi yang jelas. Pengucapan dengan artikulasi yang tepat atau jelas terutama pada kata-kata yang bunyinya hampir sama jika diucapkan. Bila tidak diucapkan dengan tepat dan jelas, dapat terjadi salah pengertian atau salah paham.

MelafalkanKata dengan Artikulasi yang Tepat. Bunyi dan Alat Ucap Manusia. Artikulasi dapat diartikan dengan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ilmu yang mempelajari alat ucap manusia dan tata bunyi yang dihasilkannya disebut fonologi. Alat ucap manusia menghasilkan lambang- lambang bunyi yang bermacam-macam.
Halo Diandra. Terima kasih telah bertanya di Roboguru. Kakak bantu jawab, ya. Jawaban yang tepat adalah A. Simak penjelasan berikut. Teknik melafalkan kata perkata secara jelas, baik, dan benar disebut artikulasi. Artikulasi adalah cara mengucapkan kata agar terucap dengan jelas, baik, dan benar. Ekspresi adalah mimik atau raut wajah saat berbicara. Jeda adalah berhenti sejenak saat berbicara. Kinesik atau kinestetik adalah gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekpresi muka atau wajah, isyarat tubuh dan sikap tubuh. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A. Semoga membantu, ya. MELAFALKANKATA DENGAN ARTIKULASI YANG TEPAT_www.helmykediri.com. Hermin Kurniawan. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 25 Full PDFs related to this paper. Read Paper. Download Download PDF. Download Full PDF Package. melafalkan [melafalkan] Kata Verbia kata kerjaDari kata dasar yang dimaksud dengan melafalkan?Arti mengucapkan kata, doa, dan sebagainyacontoh 'ia belajar melafalkan kata-kata asing dengan tepat' Apa contoh kalimat menggunakan kata ? Contoh kata adalah ia belajar melafalkan kata-kata asing dengan melafalkan termasuk kata apa? Kata melafalkan adalah Kata Verbia kata kerja. Kata-kata dari kata dasar lafal lafal Tip doubleclick kata di atas untuk mencari cepat [melafalkan] Arti melafalkan di KBBI adalah mengucapkan kata, doa, dan sebagainya. Contoh ia belajar melafalkan kata-kata.... Lihat arti dan definisi di jagokata. Database utama KBBI merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud Pusat Bahasa . 461 475 7 368 67 7 100 381

melafalkan kata dengan artikulasi yang tepat